Uncategorized

Otonomi Khusus Mendorong Kemajuan Papua

Oleh Loa Murib

Sejak diberlakukannya Otonomi Khusus (Otsus) di Papua, berbagai program pembangunan dan kesejahteraan telah diluncurkan untuk mendorong kemajuan di wilayah ini. Alokasi dana Otsus yang signifikan diarahkan ke berbagai sektor, termasuk kesehatan dan olahraga, untuk memastikan bahwa masyarakat Papua dapat menikmati fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik. Dana Otsus mendorong kemajuan di Papua, beberapa diantaranya adalah dengan fokus pada dua inisiatif utama program kesehatan di Jayapura dan renovasi prasarana olahraga di Biak.

Salah satu contoh konkret dari penggunaan dana Otsus yang efektif adalah di Kabupaten Jayapura, di mana Dinas Kesehatan (Dinkes) mengalokasikan Rp12 miliar untuk membiayai 10 program unggulan kesehatan pada tahun 2024. Program-program ini mencakup pembangunan fasilitas kesehatan baik fisik maupun nonfisik yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengatakan bahwa alokasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) Rp12 miliar untuk membiayai 10 program unggulan bidang kesehatan pada 2024. Sebanyak 10 program unggulan bidang kesehatan itu meliputi pembangunan fisik dan nonfisik.

Sebagian besar dana ini digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan di beberapa distrik seperti Airu, Aurina, dan Kamikaru. Selain itu, pembangunan rumah dinas tenaga kesehatan di berbagai kampung seperti Bangai, Dosay, dan Edokisi bertujuan untuk memastikan tenaga kesehatan dapat bekerja dalam kondisi yang nyaman dan aman. Hal ini sangat penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kesehatan yang berkualitas di daerah-daerah yang mungkin sulit dijangkau.

Program lainnya termasuk pengadaan alat kesehatan dan penunjang medik di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Kampung-kampung seperti Doyo Baru, Aurina, Naira, Muris Kecil, Dormena, Yadauw, Kaitemung, Yenggu Lama, Yokiwa, Sentosa, dan Sawe Suma menerima alokasi untuk pengadaan ini. Tujuannya adalah memperkuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit.

Pengadaan vaksin di Kampung Doyo Baru, serta pengelolaan pelayanan kesehatan untuk orang dengan gangguan jiwa berat, menunjukkan upaya komprehensif untuk menangani berbagai aspek kesehatan masyarakat. Selain itu, pengelolaan upaya kesehatan khusus di beberapa kampung untuk menangani penyakit malaria dan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kesehatan sesuai standar merupakan bagian dari upaya ini.

Peningkatan upaya promosi kesehatan, advokasi, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus yang mencerminkan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan dan pendidikan kesehatan masyarakat. Diharapkan dengan adanya program-program ini, pelayanan kesehatan yang masih kurang pada tahun sebelumnya dapat terpenuhi, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik.

Selain sektor kesehatan, dana Otsus juga dialokasikan untuk sektor olahraga. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Biak Numfor menerima Rp1,8 miliar untuk renovasi sarana dan prasarana olahraga di berbagai kampung. Tentunya capaian menunjukkan komitmen untuk meningkatkan fasilitas yang dapat menunjang prestasi olahraga dan kesehatan fisik masyarakat.

Kepala Dispora Biak, Arius Mirino, menekankan bahwa dana ini digunakan untuk memperbaiki fasilitas olahraga yang ada di kampung dan distrik, yang sangat dibutuhkan oleh warga lokal, khususnya Orang Asli Papua (OAP). Salah satu fasilitas yang diutamakan untuk direnovasi adalah lapangan sepak bola di Distrik Biak/Swandiwe.
Dispora Biak Numfor juga berfokus pada peningkatan prestasi atlet yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut pada September 2024. Renovasi fasilitas ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat umum, tetapi juga penting untuk persiapan atlet dalam kompetisi tingkat nasional.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus mengoptimalkan penggunaan anggaran Otsus untuk menunjang peningkatan prestasi atlet dan perbaikan fasilitas publik. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Gunadi mengajak bendahara dan kuasa pengguna anggaran di setiap organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan serapan dana Otsus. Pada tahap pertama tahun 2024, serapan dana Otsus mencapai 74,4 persen atau sekitar Rp35,8 miliar dari total penerimaan Rp48,2 miliar. Artinya sebagian besar dana Otsus telah tersalurkan dengan baik untuk berbagai program pembangunan.

Program-program yang didanai oleh Otsus di Papua, baik di bidang kesehatan maupun olahraga, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan fasilitas kesehatan dan pengadaan alat kesehatan di Kabupaten Jayapura, serta renovasi prasarana olahraga di Kabupaten Biak Numfor, adalah contoh nyata bagaimana dana Otsus digunakan untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Dengan pengelolaan yang baik dan fokus pada kebutuhan lokal, diharapkan program-program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Papua.

Dukungan masyarakat terhadap program Otsus sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan di Papua. Melalui partisipasi aktif, pengawasan, dan keterlibatan dalam perencanaan, masyarakat dapat memastikan bahwa dana Otsus digunakan secara efektif dan tepat sasaran. Dengan demikian, Otsus dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Papua dan mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *