Oleh: Rahman Sani Hidayat )*
Selama masa kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia telah membawa perubahan besar yang mengarahkan negara ini ke jalur kemajuan yang lebih cepat dan inklusif. Dari pembangunan infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga akselerasi transformasi digital, berbagai kebijakan yang diterapkan selama dua periode kepemimpinannya bertujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global
Satu dekade Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tetap konsisten menjalankan visi besarnya, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran Timur hingga barat Indonesia. Mulai dari wilayah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan di masa pemerintahan Jokowi sejumlah mega proyek dan infrastruktur mengalami pencapaian yang signifikan. Di antaranya adalah Pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), penambahan ruas jalan tol mencapai 2.143 KM. Pesatnya Pembangunan jalan tol memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat seperti pengurangan biaya logistik.
Selain itu, pada masa pemerintahan Jokowi, juga sukses membangun 27 bandar udara baru, mendirikan 295 pelabuhan besar dan kecil, serta sebanyak 229 bendungan beroperasi di 18 provinsi. Selanjutnya, terdapat juga 1,3 juta hektar saluran irigasi baru berhasil dibangun. Bahkan menghadirkan 39 trayek tol laut yang singgah di 115 pelabuhan dengan 1.070 kapal perintis.
Tidak hanya itu, dalam kurun waktu 10 tahun Indonesia juga mampu menghadirkan moda transportasi modern, mulai dari MRT, LRT, hingga kereta cepat Jakarta Bandung Whoosh. Pemerintahan di era Jokowi juga membangun 1.683,44 KM’SP dan sukes membangun jalur kereta api pertama di Sulawesi. Serta membangun 65.235 unit rumah susun dan juga merehabilitasi serta merenovasi 1.770 fasilitas pendidikan.
Dalam pidato di Sidang Umum Tahunan MPR RI, 16 Agustus 2024 Presiden Jokowi menggarisbawahi capaian pembangunan yang telah dicapai selama 10 tahun terakhir serta visi ke depan untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan merata. Presiden Jokowi memulai pidatonya dengan mengucap syukur atas keberhasilan pemerintah dalam membangun fondasi dan peradaban baru melalui pendekatan pembangunan yang Indonesiasentris. Presiden juga menyoroti bagaimana pembangunan yang merata dan berkeadilan telah memperkuat persatuan bangsa. Ketangguhan bangsa Indonesia juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang makin memanas.
Di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia terus bertumbuh dengan stabil di atas 5 persen. Bahkan, beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Maluku Utara mencatat prestasi luar biasa dengan pertumbuhan ekonomi di atas 20 persen.
Presiden Jokowi juga mencatat keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi yang tetap berada di kisaran 2-3 persen, di saat banyak negara lain mengalami lonjakan inflasi yang luar biasa. Selain itu, angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024, dan angka stunting turun signifikan dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu ditekan dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.
Berbagai program perlindungan sosial juga telah memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Program seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Pra Kerja telah mengalokasikan triliunan rupiah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat telah membiayai layanan kesehatan untuk lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun.
Selain itu, Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar telah mendukung pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia. Selain itu, Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun. Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa pembangunan yang telah dilakukan selama ini adalah pembangunan yang inklusif, menyentuh semua lapisan masyarakat, dan membuka peluang bagi pertumbuhan bersama. Ini adalah pembangunan yang masyarakat Indonesia cita-citakan bersama, pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas, serta pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, telah banyak prestasi yang ditorehkan dan program untuk menunaikan janji kemerdekaan. Pembangunan yang adil untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka memakmurkan kehidupan masyarakat.
Di sisi lain, menurut Zulkifli Hasan di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan kompak menjaga persatuan nasional. Sementara pada saat yang bersamaan banyak negara yang bergejolak konflik internal sehingga menghambat pembangunan.
10 tahun pemerintahan Jokowi telah membawa perubahan signifikan yang menggerakkan Indonesia menuju masa depan yang lebih maju. Melalui segala prestasi yang telah ditorehkan, Jokowi telah menciptakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. )* Analis Ekonomi