Penguatan Kerjasama Global Capaian Penting HLF-MSP dan Indonesia-Africa Forum II di Bali
Indonesia menjadi pusat perhatian dunia dengan diselenggarakannya dua forum internasional yang sangat penting: High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum II (IAF II). Kedua acara ini tidak hanya berhasil mencapai sejumlah kesepakatan penting, tetapi juga membuka jalan bagi penguatan kerjasama global yang lebih erat dan berkelanjutan.
HLF-MSP dan IAF 2024 bukan hanya sekadar pertemuan internasional biasa, tetapi menjadi langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan memperkuat posisinya di panggung global
IAF II, yang mengangkat tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, menjadi landasan kokoh bagi pengembangan kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Forum ini menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, yang menjadi titik awal solidaritas negara-negara berkembang.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury, menekankan peran strategis Afrika dalam perekonomian global, khususnya bagi Indonesia. Menurutnya, Afrika memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, termasuk 10% cadangan minyak dan 8% gas dunia, serta mineral kritis seperti kobalt, mangan, dan grafit.
Pernyataan ini menegaskan pentingnya kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Afrika dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan. Forum ini menghasilkan beberapa capaian kerjasama penting yang mencakup berbagai sektor vital.
Sementara itu, HLF-MSP 2024 berhasil mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Forum ini bertujuan untuk mencapai upaya kolaboratif dalam mengatasi tantangan global melalui kemitraan multi-pihak.
Bogat Widyatmoko, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, menjelaskan bahwa forum ini bukan hanya menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi masalah polikrisis global, namun sekaligus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggalang solidaritas internasional sejalan dengan komitmen Visi Indonesia Emas 2045.
HLF-MSP membahas berbagai isu krusial, termasuk perubahan iklim, ketimpangan sosial-ekonomi, dan transformasi digital. Para peserta sepakat untuk memperkuat kerjasama ekonomi global.
Hendra Wahanu Prabandani, selaku Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian PPN/Bappenas, menyatakan bahwa HLF MSP 2024 meneruskan upaya-upaya yang telah dibangun oleh pemerintah Indonesia, termasuk hasil dari Presidensi G20 sebelumnya. Pada KTT G20, telah menghasilkan Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries.
Forum ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menjalin kemitraan multi-pihak, melibatkan berbagai elemen mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, hingga akademisi. Tujuannya adalah untuk mendorong solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat posisi Indonesia dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Dengan tema “Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change,” , Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memperkuat tindakan kolektif, memastikan kerja sama yang inklusif, dan menemukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah global yang semakin kompleks.
Para peserta optimis bahwa hasil-hasil konkret dari pertemuan ini akan membawa dampak positif bagi upaya bersama dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kedua forum ini telah membuka babak baru dalam kerjasama internasional, khususnya antara Indonesia dan Afrika, serta memperkuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan global melalui kemitraan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bagi Indonesia, forum-forum ini meneguhkan posisinya sebagai jembatan antar negara berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat kerjasama pembangunan global. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju yang berperan aktif dalam kancah internasional.
Sedangkan untuk Afrika, kemitraan dengan Indonesia membuka peluang baru dalam diversifikasi ekonomi, transfer teknologi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hal ini diharapkan dapat mendukung visi pembangunan jangka panjang benua Afrika.
Kesuksesan HLF-MSP dan IAF II di Bali menunjukkan bahwa kerjasama internasional yang erat dan inklusif adalah kunci dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dan membangun jembatan antar benua, forum-forum ini telah meletakkan dasar yang kuat bagi kemitraan yang lebih erat dan berkelanjutan di masa depan.
Tantangan selanjutnya adalah memastikan implementasi efektif dari kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk menerjemahkan hasil-hasil forum ini menjadi aksi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat, baik di Indonesia, Afrika, maupun di seluruh dunia.
Dengan semangat Bandung yang terus hidup dan visi bersama untuk pembangunan berkelanjutan, HLF-MSP dan Indonesia-Africa Forum II telah membuka jalan bagi era baru kerjasama global yang lebih inklusif, adil, dan bermanfaat bagi semua pihak.
Forum-forum ini, menghasilkan terobosan-terobosan nyata yang dapat mendorong tercapainya SDGs, bukan hanya untuk Indonesia, namun juga bagi negara-negara lain, khususnya di wilayah Global South. Lebih jauh lagi, pertemuan ini telah menciptakan kolaborasi ekonomi yang segar dan memperkokoh posisi kompetitif Indonesia di kawasan, di tengah iklim persaingan global. []