Nusa Dua, Bali – Rangkaian acara Indonesia Africa Forum (IAF) Kedua dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) mulai digelar. Dalam acara yang digelar di Bali ini, sejumlah kepala negara, perwakilan internasional, hingga pihak swasta terlibat dalam merumuskan berbagai kesepakatan penting.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Pahala Nugraha Mansury mengatakan forum tersebut menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk pertemuan kepala negara, diskusi panel, pameran, dan business matching.
“Forum ini diharapkan menghasilkan kerja sama konkret,” kata Pahala.
Pahala juga menyampaikan isu prioritas yang dibahas pada forum ini, antara lain ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan kesehatan, dan ketahanan mineral.
Soal isu ketahanan pangan, Indonesia dan Afrika mempunyai kebutuhan pangan yang tinggi. Pada isu ketahanan energi, Afrika dapat menjadi sumber energi (migas) yang dapat mengembangkan kerja sama energi terbarukan bersama Indonesia.
Pada ketahanan kesehatan, Indonesia dan negara-negara di Afrika mempunyai kebutuhan tinggi untuk obat, vaksin dan alat kesehatan yang berpotensi membuka perdagangan serta joint development dan production di bidang kesehatan.
Sementara untuk ketahanan mineral, Indonesia dan negara-negara Afrika berpotensi mengembangkan supply chain untuk produksi komponen dan baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik.
“Selain membahas empat isu prioritas itu, forum ini juga menyelenggarakan diskusi panel, pameran, dan business matching serta juga fokus pada transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan kerja sama pembangunan” katanya.
Ditambahkannya, Afrika penting bagi Indonesia karena kawasan ini merupakan mitra strategis untuk diversifikasi pasar, investasi, dan perluasan pengaruh global. Selain itu, Afrika memiliki kedekatan historis dengan Indonesia sebagai negara Global South. Kedekatan ini dimulai dari Konferensi Asia-Afrika 1955 yang melahirkan “Bandung Spirit.”
“Kemitraan strategis antara Indonesia dan Afrika terlihat dalam visi bersama. Visi Indonesia Emas 2045 dan Africa’s Agenda 2063 menunjukkan potensi besar untuk kerja sama di berbagai sektor,” imbuhnya.
Menurut Pahala, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk nikel, tembaga, bauksit dan lainnya. Begitu juga dengan negara-negara di Afrika yang juga memiliki banyak sekali kekayaan alam.
“Kami berharap hasil forum ini menghasilkan sama bilateral di berbagai sektor antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Seperti business deals, kesepakatan bisnis antara kalangan swasta, serta grand design, yakni Kerja Sama Pembangunan dengan Afrika 2024-2029,” pungkas Pahala
Rangkaian acara HLF-MSP akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk High-Level Plenary Session, Parallel Session, Gala Dinner, dan Pagelaran Budaya.
Acara ini menjadi ajang bagi pemerintah, dunia usaha, organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat, philanthropist, dan akademisi untuk bertukar pandangan dan mencari solusi atas tantangan global yang dihadapi bersama.