Salah seorang juri dalam audisi penari, Denny Malik mengatakan bahwa pihaknya akan menggabungkan semua tarian yang ada, baik tarian tradisional maupun tarian yang sudah dikembangkan.
“Konsepnya ini kita ingin menyatukan semua dari seni budaya yang ada, tarian yang ada. Tari-tari tradisi, maupun tari-tari yang dieksplorasi, tari kreasi. Kita gabungkan,” ujar Denny Malik.
Kegiatan audisi penari ini diadakan untuk memeriahkan opening peresmian Gedung AMANAH yang akan digelar pada September 2024 mendatang. Denny Malik menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan sekitar 500 penari yang bisa diajak bekerja sama. Adapun, persyaratan untuk peserta audisi penari berusia 16-30 tahun dan terbuka bagi laki-laki maupun perempuan.
“Kita tampilkan secara kolosal nanti di acara pembukaan AMANAH. Jadi, mudah-mudahan nanti kita bisa pilih. Kita membutuhkan hampir 500 penari bekerja sama dengan teman-teman penata tari di sini,” tambahnya.
Dalam proses audisi, Denny juga mengatakan bahwa pertunjukan tari yang ditampilkan akan mengambil unsur tarian tradisional khas Aceh namun akan digabungkan dengan unsur kesenian modern dan berjiwa muda.
“Jadi, pokoknya semua serba Aceh tapi Aceh yang modern, yang fresh. Tentunya inovatif, sesuatu yang baru, dan tidak melupakan dari sesuatu yang ada, tradisi yang ada, pakem yang ada. Tetap, itu sebagai basic dari semua seni yang ada,” tuturnya.
AMANAH telah menjadi wadah bagi generasi muda Aceh untuk berekspresi dan berkarya. Program unggulan tersebut diharapkan dapat mengembangkan potensi pemuda di Aceh. Menurut Denny, tugasnya saat ini adalah memberikan dukungan penuh para anak muda untuk berani mengeksplorasi diri.
“Kita punya tugas, punya kewajiban untuk mensupport anak-anak muda kita di Indonesia khususnya Aceh. Generasi muda untuk berani mengeksplorasi, berani berekspresi, berkarya. Jadi, di AMANAH inilah tempatnya mereka untuk berprestasi,” tutupnya.