Jakarta, – Berkaca pada kesuksesan Indonesia Sustainability Forum (ISF) di tahun 2023 lalu, tahun ini, Indonesia siap menggelar kembali ISF namun dengan skala yang lebih besar.
Bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, ISF yang kini bertransformasi nama menjadi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) rencananya akan dilaksanakan pada 5-6 September 2024.
Acara yang akan digelar di Jakarta ini akan menjadi konferensi sustainability paling akbar di Indonesia bahkan global. Acara ini akan mempertemukan pemangku kebijakan, pakar ahli, serta investor dari seluruh dunia untuk membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau dunia.
javascript:false
javascript:false
javascript:false
javascript:false
javascript:false
“Kesuksesan Indonesia Sustainability Forum di tahun lalu menunjukkan betapa konkritnya peluang Indonesia dalam memimpin dan menggalakkan inisiatif serta kolaborasi global yang fundamental bagi tercapainya kesempatan yang adil dan setara bagi negara-negara untuk melaksanakan dekarbonisasi,” ujar Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin,
Untuk mempertahankan momentum tersebut, papar Deputi Rahmat, tahun ini forum serupa digelar dan bertransformasi nama menjadi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.
“Harapannya, transformasi nama ini akan semakin menguatkan posisi ISF sebagai forum internasional pertumbuhan berkelanjutan dan iklim berpengaruh di tatanan global,” imbuh Deputi Rachmat.
Tak hanya itu, ISF 2024 juga akan menjadi aksi nyata kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang dalam mengatasi krisis iklim. ISF diharapkan akan menghasilkan solusi yang mendukung berjalannya tuas finansial dan non-finansial (teknologi, sumber daya manusia, kebijakan dan kolaborasi internasional) yang menjadi kunci akselerasi perwujudan pertumbuhan berkelanjutan.
Untuk itu, ISF 2024 akan fokus pada 5 pilar pembahasan yaitu ekonomi hijau (Green Economy), transisi energi (Energy Transition), konservasi alam dan keanekaragaman hayati (Biodiversiy and Nature Conservation), gaya hidup berkelanjutan (Sustainable Living) dan ekonomi kelautan (Blue Economy).
Senada, Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani menyatakan gelaran ISF 2024 juga menjadi wadah bagi Indonesia untuk menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
“Kepemimpinan global sebagai kekuatan ekonomi Indonesia memiliki potensi yang besar, didukung dengan keberadaan sumber daya yang melimpah, mulai dari critical mineral seperti nikel dan timah, hingga luasnya hutan tropis, sehingga memposisikan Indonesia secara strategis untuk menjadi pemimpin kawasan dan dunia dalam percepatan praktik ekonomi yang berkelanjutan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi ” ujar WKU Shinta.